header

header

Jumat, 13 Maret 2015

Penalaran, Proposisi Dan Silogisme

1.       Penalaran
Penalaran memiliki pengertian :
(1)    Proses menganalisis suatu topic sehigga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
(2)    Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.
Jadi dapat disimpulkan penalaran adalah menganilisis suatu masalah yang menghasilkan suatu kesimpulan baru.
A.      Jenis – Jenis Penalaran
1.       Penalaran induktif
Adalah proses berfikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif terdiri dari 3 macam :
1.       Generalisasi : proses penalaran berdasarkan pengaatan atas sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus, serupa, atau sejenis yang disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
2.       Analogi : proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan mmbandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai degan kesimpulan yang berlaku umum.
3.       Sebab – akibat : proses penalaran berdassarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, atau sebab-akibat-akibat.
2.       Penalaran Deduktif
Adalah proses berfikir logis yang diawali dengan penyajian faka yangersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri kesimpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus. Karangan deduktif mempunyai bermacam-macam jenis berdasarkan teknik pengembangannya maupun uraian isinya.

2.       Proposisi
Adalah kalimat pernyataan tentang hubungan yang terdapat diantar subjek dan predikat yang dapat dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya.
A.      Jenis - Jenis Proposisi
1.       Proposisi Empirik : proporsi berdasar fakta. Contohnya, anak cerdas dapat memanfaatkan potensinya.
2.       Proposisi mutlak : pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan benar atau salahnya. Contohnya, gadis yaitu wanita muda yang belum pernah menikah.
3.       Proposisi hipotetik : persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus dipenuhi. Contohnya, jika kamu serius, Saya akan datang menemui Orang Tuamu.
4.       Proposisi Kategoris : tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat. Contohnya, Saya akan menikahi Kamu.
5.       Proposisi Positif Universal : pernyataan posistif yang memiliki kebenaran mutlak. Contohnya, semua jerapah berleher panjang.
6.      Proposisi Positif Parsial : pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan tersebut bersifat positif. Contohnya, sebagian orang bahagia hidup dengan pasangannya
7.       Proposisi Negatif Universal : kebalikan dari proposisi positif universal. Contohnya, tidak ada jerapah yang tidak berleher panjang.
8.       Proposisi Negatif Parsial : kebalikan dari proposisi positif parsial. Contohnya, sebagian orang tidak bahagia hidup dengan pasangannya

3.       Silogisme
Adalah proses penalaran dimana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
A.      Jenis-Jenis Silogisme
1.       Silogisme Kategorial
Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disbut premis mayor, sedagkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Contoh :
a)      Premis mayor : Tidak ada manusia yang kekal.
b)      Premis minor :  Ir. Soekarno adalah manusia.
c)       Kesimpulan : Ir. Soekarno tidak kekal.
2.       Silogisme Hipotesis
Terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional hipotesis. Conditional hipotesis yaitu :
(1)    Bila premis minornya membenarkan anteseden, kesimpulannya membenarkan konsekuen.
(2)    Bila premis minornya menolak anteseden, sempulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
a)      Premis mayor : Jika tidak turun hujan, makhluk hidup akan mengalami kekeringan.
b)      Premis minor : Hujan tidak turun.
c)       Kesimpulan : Makhluk hidup akan mengalami kekeringan.

3.       Silogisme Alternatif
Terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
a)      Premis mayor : Haji Lulung berada di Jakarta atau Jonggol
b)      Premis minor : Haji Lulung berada di Jakarta
c)       Kesimpulan : Jadi, Haji Lulung tidak berada di Jonggol
Sumber :
Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.

Hadi, Abdul. 2014. Penalaran, Proposisi, dan Silogisme. Bandung : Sinar Kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar